Rabu, 18 November 2009

CERITA BINATANG BERIMA DALAM AL-QURAN

CERITA BINATANG BERIMA DUA BAHASA [ILMA]

  • 12 cerita binatang dalam Al-Quran yang mengandung pesan tauhid, keteguhan, kesabaran, keberanian, kasih sayang, serta nilai luhur lainnya.
  • Cerita-cerita tersebut dapat menjadi pintu masuk yang menarik bagi anak-anak untuk mempelajari Al-Quran.
  • Menggunakan gaya bahasa berima: menyampaikan semangat cerita Al-Quran sekaligus semangat bahasa Al-Quran.
  • Disajikan melalui berbagai media, yaitu teks, gambar, musik, lagu, lisan, serta permainan. Membantu mengembangkan multiple intelligences (kecerdasan majemuk).

Connect & Experience
Beberapa pemerhati perkembangan anak menyatakan bahwa cerita berima memiliki unsur yang disebut phonological awareness, yaitu ketika suatu kata atau cerita dibacakan menghasilkan bunyi menarik dan membuat anak "connect".
Dengan dasar itulah, Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran ini disusun. Diharapkan, cerita-cerita yang disajikan dalam produk ini, selain ceritanya bisa diikuti, proses pembacaannya pun menjadi suatu experience tersendiri.

Cara Bercerita Khas Al-Quran
Cerita-cerita dalam produk ini merupakan pengembangan dari potongan ayat Al-Quran yang menuturkan tentang binatang. Ayat-ayat Al-Quran memiliki cara bercerita yang khas. Salah satunya dengan metode berima. Cerita dalam produk ini dirancang berima dengan harapan dapat memindahkan semangat bahasa Al-Quran dengan mudah.

Produk ini juga disusun sebagai alat bantu, "pintu masuk" yang menarik bagi anak-anak untuk mempelajari Al-Quran. Contohnya sebagai berikut: Setelah membaca Cerita 6, Paus, Penyelamat Nabi Yunus, interest anak akan terbangun. Saat itulah, anak merasa siap untuk mengetahui lebih jauh tentang kisah Nabi Yunus di Surah Yûnus.

Semoga produk ini bisa menjadi media untuk menyampaikan semangat cerita Al-Quran sekaligus semangat bahasa Al-Quran. Cerita-cerita ini pun bisa menjadi teman yang mengajak anak dan seluruh keluarga untuk mempelajari Al-Quran lebih mendalam.

***




CERITA BINATANG BERIMA DUA BAHASA [ILMA]

Al-Quran Memiliki Nilai Sastra Agung

Mengapa kita begitu mudah menghafal Surah Al-Fâtihah? Mengapa kita tidak mudah melupakan Surah Al-Ikhlâsh?

Perhatikanlah suara-suara di setiap ujung ayat Surah Al-Fâtihah di bawah ini:
BismillâhirrahmânirrahIIM
Alhamdulillâhirabbil ‘âlamIIN
ArrahmânirrahIIM


Atau di ujung ayat Surah Al-Ikhlâsh berikut:
Qul huwallâhu ahaD
AllâhushshamaD
Lam yalid wa lam yûlaD
Wa lam yakullahû kufuwan ahaD


Di ujung ayat-ayat Surah Al-Fâtihah dan Surah Al-Ikhlâsh terdapat suku kata berima. Ayat-ayat tersebut menghasilkan suara-suara yang menarik perhatian pembaca maupun pendengarnya sehingga mudah “nyantol” di telinga. Jadi, hal itu merupakan salah satu unsur yang membuat kita tidak mudah lupa bacaan ayat Surah Al-Fâtihah dan ayat Surah Al-Ikhlâsh (juga beberapa ayat surah lain yang sejenis).

Wow! Sangat indah dan menarik, bukan?! Dari sana, kita bisa melihat bahwa Surah Al-Fâtihah dan Surah Al-Ikhlâsh merupakan ciptaan Allah Swt. yang memiliki nilai sastra agung.

Pada masa silam pun, para sastrawan Makkah yang ahli menggubah syair, sangat takjub dan mengagumi pola sastra Al-Quran. Hingga 14 abad berikutnya (masa sekarang), ayat-ayat Al-Quran tersebut dibaca dan dihafal jutaan orang, temasuk kita dan anak-anak kita. Maka benarlah janji Allah Swt. dalam Al-Quran:
… sanuqriuka falâ tansâ, artinya “… Kami bacakan dan kamu tidak akan lupa.”

Mudah Diingat
Pola berima menghasilkan tekanan-tekanan bunyi di setiap ujung kalimat. Secara audio, suku kata di ujung kalimat mudah terdengar lebih jelas dibandingkan suku kata yang diucapkan di awal kalimat. Barangkali, kita sering mendengar anak yang sedang belajar berbicara, mereka cenderung menangkap ujung-ujung kalimat saja. Misalnya, untuk menyebut rumah, mereka hanya menyebut MAH, menyebut Umi dengan MIII, dan seterusnya. Hal itu menunjukkan bahwa suku kata di akhir kalimat sering kali lebih mudah diingat dan ditangkap secara audio.

Karena itulah, sejumlah syair klasik, pantun, bahkan mantra menggunakan metode berima agar mudah diingat. Barangkali, kita masih mengingat nyanyian-nyanyian tradisional yang didendangkan orangtua untuk menemani putra putrinya. Contohnya, dalam nyanyian berbahasa Sunda di bawah ini:
ucang-ucang angge
mulung muncang kaparangge
digogog ku anjing gede ....


Di Riau juga, terdapat ribuan pantun yang menggunakan pola berima. Pantun digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan moral. Contohnya seperti pantun berikut:
Semakin banyak tebu dicabut
Makin terasa tumbuhnya semak
Semakin banyak ilmu dituntut
Makin terasa bodohnya awak


Selain itu, di Barat juga dikenal cerita anak yang menggunakan metode berima. Cerita tersebut dituangkan dalam buku Nursery Rhymes dan Rhyme Stories karya Doktor Seus.

Connect & Experience
Beberapa pemerhati perkembangan anak menyatakan bahwa cerita berima memiliki unsur yang disebut phonological awareness, yaitu ketika suatu kata atau cerita dibacakan menghasilkan bunyi menarik dan membuat anak “connect”. Dengan dasar itulah, Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran ini disusun. Diharapkan, cerita-cerita yang disajikan dalam produk ini, selain ceritanya bisa diikuti, proses pembacaannya pun menjadi suatu experience tersendiri.

Cara Bercerita Khas Al-Quran
Cerita-cerita dalam produk ini merupakan pengembangan dari potongan ayat Al-Quran yang menuturkan tentang binatang. Ayat-ayat Al-Quran memiliki cara bercerita yang khas. Salah satunya dengan metode berima. Cerita dalam produk ini dirancang berima dengan harapan dapat memindahkan semangat bahasa Al-Quran dengan mudah.

Produk ini juga disusun sebagai alat bantu, “pintu masuk” yang menarik bagi anak-anak untuk mempelajari Al-Quran. Contohnya sebagai berikut: Setelah membaca Cerita 6, Paus, Penyelamat Nabi Yunus, interest anak akan terbangun. Saat itulah, anak merasa siap untuk mengetahui lebih jauh tentang kisah Nabi Yunus di Surah Yûnus.

Semoga produk ini bisa menjadi media untuk menyampaikan semangat cerita Al-Quran sekaligus semangat bahasa Al-Quran. Cerita-cerita ini pun bisa menjadi teman yang mengajak anak dan seluruh keluarga untuk mempelajari Al-Quran lebih mendalam.

Wallâhu a'lam

Irfan AmaLee

CEO Pelangi Mizan

***




PANDUAN ORANGTUA [CERITA BINATANG BERIMA DUA BAHASA]

Cerita sebagai Alat Penggali Ilmu Pengetahuan
Sejak lama, cerita merupakan alat yang paling ampuh untuk menggali dan menyampaikan ilmu pengetahuan agar mudah diterima dan dipahami, terutama oleh anak-anak. Pada zaman prasejarah, manusia mulai menceritakan pengalaman hidupnya melalui simbol-simbol dan gambar-gambar (visual).

Selanjutnya, budaya lisan menuturkan cerita orang-orang terdahulu, sebagai media penggali dan penyampai ilmu pengetahuan. Bahkan, kalau kita amati lebih jauh lagi, setiap hari, kita terutama anak-anak bisa mendapatkan ilmu pengetahuan melalui cerita dari mulai pola yang sangat sederhana, yaitu berupa obrolan dengan teman atau keluarga, atau pola lainnya yang lebih sistematis, seperti buku, radio, hingga film. Dengan demikian, cerita dapat disampaikan melalui berbagai media, seperti lisan, teks, gambar (visual), musik, lagu, dan gerak.

Ruang Cerita yang Mengembangkan Kecerdasan Majemuk
Dengan menghadirkan produk Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran dalam bentuk buku cerita untuk anak, buku cerita untuk Ayah & Ibu, flashcard & puzzle, boneka, CD interaktif flashaudio book, serta CD audio berisi cerita yang dituturkan secara lisan dan cerita yang dilagukan, Penerbit Pelangi Mizan mencoba menciptakan ruang untuk menggali dan menyampaikan ilmu pengetahuan yang ada di Al-Quran melalui berbagai media, yaitu teks, gambar, musik, lagu, dan lisan. Media-media tersebut mampu menjadi media untuk mengembangkan multiple intelligence (kecerdasan majemuk).

Cerita Berima Mengembangkan Kecerdasan Linguistik
Adapun bahasa yang dipilih untuk menyampaikan cerita terbitan Pelangi Mizan kali ini adalah bahasa berima. Mengapa bahasa berima? Sebab, dengan bahasa berima, anak dapat mengungkapkan pikirannya secara halus dan indah. Melalui bahasa berima pula, anak dapat menyampaikan maksud dengan cara yang lebih berkesan. Ada beberapa jenis bahasa berima, yaitu talibun, pantun, syair, puisi, gurindam, terumba, seloka, dan lain-lain. Jenis bahasa berima yang digunakan dalam buku ini adalah puisi berima.

Orkestrasi yang Merdu
Bunyi dalam puisi menghasilkan rima dan ritme. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Kata rima digunakan untuk mengganti istilah persajakan. Pengulangan bunyi dalam puisi dapat membentuk musikalitas atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi, puisi pun menjadi merdu saat dibaca. Sedangkan ritme atau yang lebih dikenal dengan kata irama adalah alunan yang tercipta oleh kalimat berimbang selingan bangun kalimat, atau juga panjang pendeknya kalimat serta kemerduan bunyi. Gaya bahasa itulah yang digunakan dalam Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran untuk mengenalkan dunia sastra kepada anak.

Tipografi yang Indah
Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan drama. Larik-larik puisi membangun bait, bukan paragraf. Baris puisi tidak selalu bermula dari tepi kiri dan tepi kanan. Ciri yang demikian menunjukkan eksistensi (keberadaan) puisi.

Membuka Ruang Imajinasi dan Interpretasi
Dengan bentuk puisi, anak diajarkan untuk memilih kata dan memadatkan bahasa. Hal tersebut bisa membuka ruang imajinasi dan interpretasi (kesan atau tafsiran) yang lebih luas dibandingkan bentuk sastra lain. Anak pun dapat belajar untuk berpikir lebih mendalam dan belajar memahami hal-hal yang kasatmata. Sebuah laku kesederhanaan hidup.

Menangkap Pesan Lewat Kesan yang Mendalam
Lewat bahasa yang halus dan indah, Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran menjadi lebih menarik dan lebih hidup dibandingkan cerita lain yang biasa disuguhkan.

Dengan suguhan yang unik tersebut, Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran yang disampaikan kepada anak diharapkan mampu menggugah dan meninggalkan kesan mendalam. Kesan itulah yang kemudian membuat anak mengingat pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Dua Bahasa
Untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa dan memperkaya wawasan bahasa pada anak, Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran dikemas dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Selain itu, produk ini dilengkapi dengan kamus kecil yang berisi kosakata dalam dua bahasa.

Mengembangkan Kecerdasan Musikal
Anak-anak merasakan kebahagiaan ketika mereka bergoyang, menari, bertepuk tangan, dan bernyanyi bersama seseorang yang mereka cintai dan percayai. Momen ini bisa digunakan oleh orangtua untuk membantu pembentukan dan perkembangan mental, emosi, serta keterampilan sosial dan fisik anak dengan mendengarkan musik bersama-sama.

Untuk menciptakan momen itu, Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran sengaja hadir dengan sentuhan musik dalam bentuk CD audio yang berisi lagu dengan gaya bercerita dan cerita yang dituturkan dengan lisan. Dengan begitu, akan terjadi umpan balik positif dan juga energi positif yang membuat otak anak menjadi efektif. Manfaat lain dari musik, yakni memperkenalkan anak pada dunia yang lebih luas, seperti ekspresi emosi, kreativitas, dan keindahan. Hebatnya lagi, musik dapat meningkatkan keterampilan membaca, menulis, mengingat, dan menghafal.

Mengembangkan Kecerdasan Intelektual
Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran merupakan kumpulan sejarah yang dibahasakan dengan halus dan indah. Tujuannya agar anak tertarik untuk mempelajari sejarah dan mampu mengambil makna serta pelajaran dari suatu peristiwa. Selain itu, anak tidak hanya dibekali dengan suguhan cerita, tapi juga dengan wawasan pengetahuan yang luas. Pengetahuan itu di antaranya berupa ayat Al-Quran yang mengungkapkan peristiwa tersebut dan ruang LIHAT JUGA! Bagian ini merupakan media untuk membantu anak berpikir komprehensif, yakni dengan melihat informasi lain mengenai tokoh-tokoh cerita di referensi lain.

Kehadiran Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran ini membantu anak untuk memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap apa yang mereka lihat, dengar, dan alami. Dengan begitu, anak belajar bertanya tentang hal-hal yang tidak mereka ketahui. Tanpa disadari, muncullah sikap kritis yang sebelumnya masih tersimpan dalam diri mereka. Faktor tersebutlah yang memicu perkembangan kecerdasan intelektual anak.

Mengembangkan Kecerdasan Emosi
Reaksi emosi pada diri anak masih cenderung berubah-ubah, biasanya mengikuti rangsangan emosi yang diterimanya. Untuk itu, Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran hadir memberi ruang baru bagi anak untuk mengekspresikan kondisi kejiwaan mereka dengan menceritakan kisah-kisah binatang yang ada di Al-Quran.

Melalui kisah-kisah itu, anak dibekali bagaimana cara mengendalikan emosi marah, takut, sedih, dan lain-lain. Selain itu, anak-anak pun dapat mengambil teladan dari reaksi emosi orang-orang yang ada dalam cerita. Misalnya, bagaimana Nabi Yunus bersikap sabar ketika Allah Swt. menurunkan ujian dengan membiarkan dirinya terjun ke laut dan berada di dalam perut paus. Dilihat sepintas pun, cerita tersebut sangat menarik hati, apalagi diceritakan dengan penuh ekspresi oleh orangtua. Bisa jadi, hal tersebut akan menumbuhkan emosi dalam diri anak. Sebab, sistem emosional kognitif anak berkembang melalui bermain, meniru, dan pembacaan cerita.

Mengembangkan Kecerdasan Sosial
Pada dasarnya, anak masih berorientasi pada diri sendiri. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya mendorong mereka untuk menjalin pertemanan yang dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama (sosialisasi). Anak perlu diberi pemahaman bahwa hidup di dunia ini tidak bisa berdiri sendiri, pasti membutuhkan orang lain. Sehingga anak pun akan terbiasa bersikap toleran terhadap orang lain.

Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran menuturkan cara berinteraksi dengan Allah Swt., sesama manusia, dan makhluk lainnya. Anak dapat mengambil pelajaran hidup berdampingan dengan memahami dan memerhatikan perasaan orang lain. Selain dengan manusia, anak dapat mengambil pelajaran cara memperlakukan dan menyayangi binatang. Dengan begitu, anak belajar mengasah jiwa sosialnya terhadap makhluk lain.

Mengembangkan Kecerdasan Visual
Selain memberi sentuhan lewat cerita, produk ini pun dikemas dengan sentuhan gambar, warna, dan susunan huruf yang menarik sehingga dapat mengembangkan kecerdasan visual anak. Sebab, anak diajak berpikir dalam citra dan gambar. Anak-anak pun dilibatkan untuk memahami hubungan ruang dan citra mental sehingga mereka belajar mengenai dunia visual.

Gambar yang disuguhkan disesuaikan dengan usia anak. Beragam warna pun dikombinasikan dalam satu objek agar lebih memberikan energi dan menggugah perasaan anak. Selain mudah dibaca, visualisasi huruf yang ditampilkan dapat menumbuhkan kesan yang berbeda. Baik berupa perubahan susunan huruf dari tebal menjadi tipis, besar menjadi kecil, tinggi menjadi rendah, ataupun huruf melengkung. Semua itu merupakan bagian dari cara agar anak dapat lebih mengekspresikan makna dan emosinya ketika membaca cerita.




JILID 1 ANJING



JILID 2 BUL-BUL



JILID 3 KELEDAI



JILID 4 RAYAP



JILID 5 SAPI



JILID 6 PAUS



JILID 7 SEMUT



JILID 8 UNTA



JILID 9 GAJAH



JILID 10 ULAR



JILID 11 MERPATI



JILID 12 GAGAK



PUZLE dan FLASH CARD

Permainan yang mengembangkan kecerdasan linguistik, visual, matematis, dan motorik. Anak-anak pun dapat berlatih menyusun suatu konsep melalui gambar dan bahasa tulisan.

***




CD AUDIO DAN FLASH

Mengembangkan Kecerdasan Musikal Anak-anak merasakan kebahagiaan ketika mereka bergoyang, menari, bertepuk tangan, dan bernyanyi bersama seseorang yang mereka cintai dan percayai.

Momen ini bisa digunakan oleh orangtua untuk membantu pembentukan dan perkembangan mental, emosi, serta keterampilan sosial dan fisik anak dengan mendengarkan musik bersama-sama.

Untuk menciptakan momen itu, Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran sengaja hadir dengan sentuhan musik dalam bentuk CD lagu serta CD audio book dan audio flash book yang berisi lagu dengan gaya bercerita dan cerita yang dituturkan dengan lisan.

***




BUKU PANDUAN ORANGTUA


Media ini memberi panduan saat menggunakan produk ini bagi Ayah dan Ibu dalam mendampingi putra-putrinya membaca, bermain, dan belajar.
Di dalam buku ini, terdapat kamus kecil kosa kata bahasa Inggris--bahasa Indonesia.

***




BONEKA TANGAN

Boneka tangan ini merupakan salah satu media bercerita tentang PAUS di Cerita 6, Paus penyelamat Nabi Yunus. Cerita pun menjadi lebih interaktif dan dinamis.

***